Roberto Mancini Kemungkinan Menjadi Manajer Baru di MU. Pada 18 Oktober 2025, spekulasi panas melanda Old Trafford setelah laporan menyebut Roberto Mancini yakin bisa gantikan Ruben Amorim sebagai pelatih Manchester United jika situasi memburuk. Kabar ini muncul di tengah start lambat Setan Merah musim ini—hanya sepuluh poin dari tujuh laga Premier League, dengan tiga kekalahan yang picu tekanan pada Amorim. Mancini, mantan arsitek kejayaan Manchester City yang raih gelar liga 2012, kini tangani Timnas Arab Saudi dan disebut beri sinyal ke lingkaran dekatnya bahwa ia siap kembali ke Inggris. Meski belum ada konfirmasi resmi dari klub, rumor ini tambah ketidakpastian di ruang manajemen, terutama setelah pertemuan Amorim dengan pemilik Sir Jim Ratcliffe. Artikel ini kupas kemungkinan Mancini, dari latar belakang hingga dampaknya bagi skuad yang haus trofi. BERITA VOLI
Latar Belakang Rumor dan Tekanan pada Amorim: Roberto Mancini Kemungkinan Menjadi Manajer Baru di MU
Rumor Mancini ke Manchester United bermula dari percakapan privat mantan pelatih itu dengan teman-temannya, di mana ia ungkap keyakinan bisa ambil alih jika Amorim dipecat. Ini bukan isapan jempol; Amorim, yang datang musim panas lalu gantikan Erik ten Hag, hadapi badai kritis setelah kekalahan 0-3 dari Manchester City pada 14 September dan 1-2 dari Chelsea pekan lalu. Skuad finis peringkat delapan musim lalu di bawah Ten Hag, dan Amorim janjikan perubahan taktis dengan formasi 3-4-3, tapi hasil sementara tak kunjung meyakinkan—hanya empat gol dicetak dari tujuh laga, dengan Rasmus Hojlund dan Marcus Rashford gabung kesulitan finis.
Ratcliffe, yang ambil alih operasional klub sejak 2024, beri Amorim waktu hingga jeda internasional November, tapi rumor sack beredar setelah rapat darurat awal Oktober. Mancini, berusia 60 tahun, lihat peluang ini sebagai comeback dramatis—ia kenal Premier League dalam-dalam, dan pengalaman di City bikin ia paham rivalitas Manchester. Saat ini, ia sukses di Arab Saudi dengan lima kemenangan dari enam laga kualifikasi Piala Dunia, tapi kontraknya fleksibel. Rumor ini tambah panas karena agen Mancini hubungi perwakilan United musim panas lalu, meski ditolak saat Amorim dipilih. Tekanan ini krusial: satu kekalahan lagi, seperti lawan Liverpool 19 Oktober, bisa percepat keputusan.
Pengalaman Mancini yang Cocok untuk Bangkitkan United: Roberto Mancini Kemungkinan Menjadi Manajer Baru di MU
Roberto Mancini bawa warisan kemenangan yang bikin ia kandidat menarik bagi Manchester United. Di City 2009-2013, ia raih gelar Premier League dramatis 2012 dengan gol Agüero di menit akhir, plus FA Cup dan Community Shield—prestasi yang ciptakan skuad haus trofi. Gaya taktikalnya campur disiplin Italia dengan serangan cepat, mirip visi Amorim tapi dengan sentuhan veteran: ia bangun lini tengah solid seperti Yaya Touré, yang bisa ia tiru dengan Kobbie Mainoo dan Bruno Fernandes. Di level timnas, Mancini pimpin Italia juara Euro 2020 dengan skuad muda, tunjukkan kemampuan regenerasi—cocok untuk United yang punya talenta seperti Alejandro Garnacho tapi kurang konsistensi.
Kembali ke Inggris, Mancini janjikan stabilitas: rekornya di City tak terkalahkan dalam 19 laga tandang, dan ia kuasai tekanan derby—menang tiga dari empat lawan United saat itu. Saat ini, di Arab Saudi, ia ubah tim dari underdog jadi pemimpin grup kualifikasi, dengan fokus mentalitas juara. Bagi United, yang kebobolan 11 gol musim ini, Mancini bisa perbaiki pertahanan seperti di Zenit 2014, di mana ia raih clean sheet 60%. Ia juga kenal pemain seperti Harry Maguire dari era internasional, bantu adaptasi cepat. Kekurangannya? Usia dan gaya konservatif kadang dikritik, tapi di United yang butuh kemenangan instan, pengalaman itu jadi aset besar.
Dampak Potensial Rombakan dan Respons Skuad
Jika Mancini datang, dampaknya bisa revolusioner bagi Manchester United yang mandek di mid-table. Ia janjikan rotasi skuad lebih baik—seperti di City, di mana ia manfaatkan Sergio Agüero dan Carlos Tevez bergantian—untuk atasi cedera Hojlund dan kelelahan Fernandes. Taktik 4-3-3 fleksibelnya bisa maksimalkan Rashford di sayap, dengan rata-rata dua gol per laga tandang di era City. Skuad United, yang rata-rata usia 26 tahun, butuh mentor seperti Mancini untuk bangun kultur pemenang, mirip bagaimana ia ubah City dari peringkat tiga jadi juara.
Respons skuad campur: Fernandes, yang kenal Mancini dari level internasional, beri dukungan diam-diam, sementara Maguire khawatir soal disiplin ketat pelatih Italia itu. Amorim sendiri tolak spekulasi di konferensi pers kemarin: “Saya di sini untuk menang, bukan bicara masa depan.” Tapi jika sack terjadi, Mancini bisa stabilkan posisi top-six, incar kualifikasi Liga Champions musim depan. Risikonya: rivalitas City bisa picu kontroversi, dan adaptasi ke Old Trafford tak mudah. Dampak finansial tak masalah; gaji Mancini dirumorkan €5 juta per tahun, lebih murah dari Amorim.
Kesimpulan
Kemungkinan Roberto Mancini jadi manajer baru Manchester United pada akhir 2025 jadi skenario menarik di tengah krisis Amorim. Dari latar rumor tekanan hingga pengalaman juara Mancini, plus dampak potensial rombakan skuad, ini bisa jadi titik balik bagi Setan Merah yang haus gelar. Dengan lima kemenangan City di tangannya dulu, Mancini paham cara bangkitkan tim besar—tapi sukses bergantung adaptasi dan dukungan Ratcliffe. Laga lawan Liverpool nanti jadi ujian akhir Amorim; jika kalah, pintu untuk Mancini terbuka lebar. Bagi penggemar Old Trafford, rumor ini bawa harapan: dari mid-table jadi penantang lagi. Musim panjang, tapi Mancini bisa jadi jawaban yang tak terduga.