wasit-alejandro-quintero-diancam-demosi-usai-usir-3-pemain

Wasit Alejandro Quintero Diancam Demosi Usai Usir 3 Pemain

Wasit Alejandro Quintero Diancam Demosi Usai Usir 3 Pemain. Kontroversi membayangi wasit Alejandro Quintero Gonzalez setelah keputusannya mengusir tiga pemain Real Madrid dalam kekalahan 0-2 dari Celta Vigo di Santiago Bernabeu, Senin dini hari (8/12/2025). Fran Garcia, Alvaro Carreras, dan Endrick—pemain muda Brasil—menerima kartu merah di babak kedua, yang memicu ledakan emosi dari skuad asuhan Xabi Alonso. Gol Williot Swedberg di menit ke-53 dan 90+3 jadi pukulan telak, tapi keputusan Quintero yang dinilai terburu-buru justru curi perhatian. Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) kini selidiki insiden ini, dengan ancaman demosi menggantung di atas kepala sang wasit berusia 38 tahun. Pelatih Alonso tak segan kritik terbuka, sementara fans Madrid banjiri media sosial tuntut sanksi. Laga La Liga pekan ke-16 ini bukan hanya rugikan poin, tapi juga soroti isu disiplin wasit di kompetisi top Eropa. INFO SLOT

Jalannya Pertandingan yang Penuh Kartu: Wasit Alejandro Quintero Diancam Demosi Usai Usir 3 Pemain

Laga dimulai dengan intensitas tinggi, tapi cedera Eder Militao di menit ke-24 sudah beri sinyal buruk bagi Madrid. Penggantinya, Antonio Rudiger, kesulitan adaptasi saat Celta Vigo tekan lewat serangan balik cepat. Babak pertama tutup tanpa gol, tapi enam kartu kuning—termasuk untuk Jude Bellingham yang pelipisnya berdarah akibat sikut lawan—sudah tunjukkan ketegangan. Babak kedua meledak: gol Swedberg di menit ke-53 lahir dari kemelut, langsung diikuti kartu merah pertama untuk Fran Garcia usai dua pelanggaran dalam dua menit—satu tekel terlambat, satu protes berlebih. Empat menit kemudian, Alvaro Carreras ikut diusir karena sliding berbahaya ke kaki Borja Iglesias. Puncaknya di injury time: Endrick, frustrasi usai peluang emas, berlari agresif ke wasit keempat sambil berteriak, dapat merah langsung. Madrid main dengan tujuh pemain saat peluit akhir, kekalahan kedua beruntun yang geser mereka dari puncak klasemen.

Kritik Pedas dari Xabi Alonso: Wasit Alejandro Quintero Diancam Demosi Usai Usir 3 Pemain

Xabi Alonso, mantan gelandang Madrid yang kini di bangku pelatih, tak tahan ledakkan kekecewaan di konferensi pers. “Saya tidak suka kinerja Quintero. Keputusannya terlalu cepat dan di luar kendali,” katanya, soroti kartu merah Garcia yang “bisa diperdebatkan” dan usiran Carreras yang picu efek domino. Alonso akui timnya tampil di bawah standar—intensitas rendah dan banyak kesalahan individu—tapi tekankan keputusan wasit picu frustrasi. “Kartu untuk Alvaro sangat bisa dihindari, tapi sekarang kami semua marah,” tambahnya, menolak lempar kesalahan ke pemain. Ini bukan pertama kalinya Alonso kritik wasit; musim lalu ia pernah didenda atas komentar serupa. Responsnya ini langsung viral, picu dukungan fans yang anggap Quintero “bias” terhadap tim tamu, meski Alonso tekankan Madrid tetap di jalur benar meski tertinggal tiga poin dari pemuncak.

Ancaman Demosi dan Respons Federasi

RFEF gerak cepat: sidang disiplin dijadwalkan Rabu (10/12/2025) untuk review rekaman VAR dan laporan Quintero. Wasit ini, yang debut di La Liga 2022, disebut terancam demosi sementara—hilang hak pimpin laga utama hingga akhir tahun—jika terbukti keputusan merahnya tak proporsional. Laporan Quintero sebut Endrick “agresif” dan harus ditahan staf, tapi federasi soroti enam kuning plus tiga merah sebagai rekor tertinggi musim ini untuk satu wasit. Komite Arbitrase RFEF bilang, “Kami selidiki untuk jaga integritas kompetisi.” Quintero, asal Madrid tapi netral secara profesional, hadapi tekanan besar; ia pernah dihargai untuk laga final Copa del Rey, tapi insiden ini bisa nodai karir. Fans Celta Vigo, sebaliknya, puji ketegasannya, anggap usiran itu lindungi pemain mereka dari tekel kasar.

Dampak pada Tim dan Liga

Kekalahan ini tambah beban Alonso, yang kontraknya hingga 2027 kini dipertanyakan meski baru tiga bulan menjabat. Madrid, tanpa tiga pemain kunci, hadapi jadwal padat: Liga Champions lawan Salzburg Kamis ini, lalu El Clasico akhir pekan. Absen Garcia dan Carreras minimal dua laga, sementara Endrick—talenta Brasil—dapat skorsing panjang potensial. Di liga, Celta Vigo naik ke posisi delapan, beri moral boost di tengah perjuangan hindari degradasi. Insiden ini picu diskusi luas soal VAR di Spanyol: apakah bantu atau malah bikin wasit ragu? Media soroti pola: Madrid alami 12 kartu merah musim ini, tertinggi di La Liga, anggap tekanan tinggi picu pelanggaran emosional. Bagi Quintero, ini ujian karir; dukungan kolega wasit muncul, tapi ancaman demosi real.

Kesimpulan

Insiden usiran tiga pemain oleh Alejandro Quintero jadi noda hitam di laga Real Madrid vs Celta Vigo, dengan ancaman demosi jadi bayang-bayang nyata bagi sang wasit. Dari kritik Alonso hingga sidang RFEF, cerita ini ingatkan betapa rapuhnya keseimbangan disiplin di sepak bola top. Madrid harus bangkit cepat dari kekalahan memalukan, sementara Quintero hadapi momen penentu karir. Bagi La Liga, ini panggilan perbaiki protokol VAR agar keputusan adil, bukan picu kontroversi. Semoga, setelah badai ini, permainan kembali fokus pada bola—bukan kartu merah yang hancurkan mimpi.

BACA SELENGKAPNYA DI…

More From Author

erick-thohir-ungkap-misi-besar-iss-di-tahun-2025

Erick Thohir Ungkap Misi Besar ISS di Tahun 2025

gianni-infantino-melanggar-kode-etik-di-fifa

Gianni Infantino Melanggar Kode Etik di FIFA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *