Erick Thohir Ungkap Misi Besar ISS di Tahun 2025. Tahun 2025 jadi momen krusial bagi sepak bola Indonesia, dengan Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI yang juga menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga, ungkapkan misi besar federasi. Dalam serangkaian pernyataan terkini, termasuk usai menerima laporan Exco PSSI pada awal Desember, Thohir tekankan transformasi total: dari pembinaan usia dini hingga persiapan timnas senior menuju agenda internasional 2026. Fokus utama termasuk penunjukan pelatih baru Timnas Indonesia pasca Patrick Kluivert, rekrutmen talenta diaspora, dan target medali di SEA Games Thailand. Misi ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto melalui Garudayaksa, di mana Thohir yakin Indonesia bisa naik level global. Dengan FIFA Series 2026 sebagai ujian awal, langkah-langkah ini janjikan revolusi, meski tantangan seperti target perak U-22 di SEA Games jadi pengingat realitas. INFO SLOT
Penunjukan Pelatih Baru Timnas: Erick Thohir Ungkap Misi Besar ISS di Tahun 2025
Salah satu misi prioritas Thohir adalah stabilkan skuad Garuda dengan pelatih berkualitas. Exco PSSI baru saja kembali dari Eropa setelah wawancara intensif dengan kandidat potensial, dan hasilnya sudah di tangan Thohir. Dua nama terkuat mengerucut, siap diumumkan dalam waktu dekat—sumber dekat federasi sebut salah satunya dari Belanda, mungkin Giovanni van Bronckhorst, meski belum resmi. Ini langkah lanjutan setelah masa tugas Kluivert berakhir, dengan tujuan siapkan timnas untuk ronde akhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala Asia. Thohir tekankan pelatih baru harus bawa playbook modern, fokus transisi cepat dan disiplin taktik. Direktur Teknik PSSI, yang baru ditunjuk Agustus lalu, ikut andil dalam seleksi ini, pastikan sosoknya punya pengalaman Eropa untuk benahi sistem pembinaan. Misi ini tak hanya ganti pelatih, tapi bangun fondasi jangka panjang agar Garuda tak lagi tersandung di fase krusial.
Pembinaan Pemuda dan Rekrutmen Diaspora: Erick Thohir Ungkap Misi Besar ISS di Tahun 2025
Thohir tak henti dorong pembinaan dari akar rumput, dengan penunjukan Simon Tahamata sebagai Kepala Pemandu Bakat PSSI sejak Mei. Legenda Indonesia yang berbasis di Eropa ini tugaskan scout talenta muda dari diaspora, targetkan 50 pemain potensial gabung program Garudayaksa. Nusantara Open 2025, turnamen usia muda yang dibuka Thohir Agustus lalu, jadi bukti nyata: ratusan peserta dari akademi nasional dan Asia ikut, dengan aturan unik seperti doa sebelum laga untuk bangun karakter. Visi ini dukung Presiden Prabowo, yang sejak 2022 komitmen bangun fondasi melalui akademi elite. Thohir sebut ini revolusi: kurikulum baru dari bawah hingga timnas, termasuk kolaborasi dengan klub Eropa untuk pinjaman pemain. Hasil awal terlihat di Timnas U-22, yang perkuat skuad dengan diaspora jelang SEA Games, meski target medali perak jadi sorotan—Thohir bilang PSSI yang tentukan, tapi ia dorong ambisi lebih tinggi.
Target SEA Games dan FIFA Series
SEA Games 2025 di Thailand jadi ujian pertama misi Thohir. Kontingen Indonesia dikukuhkan awal Desember, dengan target 80 emas keseluruhan dan pertahankan posisi tiga besar—untuk sepak bola putra U-22, PSSI tetapkan perak sebagai realisme, meski fans haus emas. Thohir beri pesan tegas: fokus mental dan persiapan, dengan tim Indra Sjafri terbang 27 November untuk adaptasi cuaca panas. Ia yakin, meski bukan emas, ini batu loncatan. Lebih besar lagi, FIFA Series 2026 jadi kesempatan asah mental timnas senior—Thohir sebut ajang ini “pintu masuk naik level”, lawan tim selevel untuk bangun kepercayaan diri jelang Piala Asia. Dengan pelatih baru debut di sana, misi ini targetkan clean sheet dan kemenangan minimal, sambil integrasikan pemain muda dari pembinaan. Thohir optimis: “Ini bukan mimpi, tapi rencana konkret untuk 2026.”
Kesimpulan
Misi besar Erick Thohir untuk PSSI di 2025—dari pelatih baru hingga pembinaan diaspora dan target SEA Games—jadi blueprint transformasi sepak bola Indonesia. Dengan dukungan FIFA dan visi Garudayaksa, langkah ini janjikan Garuda terbang lebih tinggi, meski tantangan seperti target perak ingatkan butuh kerja keras. Thohir, yang tetap Ketum PSSI hingga 2027 meski Menpora, tunjukkan komitmen total: bukan janji kosong, tapi aksi nyata. Bagi fans, ini harapan segar—2025 bukan akhir, tapi awal dominasi regional. Jika eksekusi tepat, Indonesia bisa catat sejarah di panggung dunia, satu langkah demi satu.