josko-gvardiol-hampir-ninggalin-sepak-bola-untuk-basket

Josko Gvardiol Hampir Ninggalin Sepak Bola Untuk Basket

Josko Gvardiol Hampir Ninggalin Sepak Bola Untuk Basket. Di tengah kesibukan Manchester City mempersiapkan laga krusial Liga Champions melawan Inter Milan pada Rabu malam, 29 Oktober 2025, sorotan jatuh pada Josko Gvardiol. Bek berusia 23 tahun asal Kroasia ini, yang direkrut klub kota pelabuhan itu seharga 77 juta poundsterling dari RB Leipzig pada Agustus 2023, baru saja membagikan cerita pribadi yang mengejutkan. Dalam wawancara eksklusif dengan penyiar nasional Inggris pada 23 Oktober, Gvardiol mengaku hampir meninggalkan sepak bola saat berusia 16 tahun untuk mengejar karir di basket. Saat itu, ia bergulat dengan minimnya waktu bermain di tim muda Dinamo Zagreb, membuatnya kehilangan gairah. “Saya sempat berpikir untuk berhenti karena saya juga suka basket,” katanya sambil tersenyum ringan. Kisah ini bukan sekadar nostalgia; ia jadi pengingat betapa rapuhnya perjalanan atlet muda, terutama bagi pemain yang kini jadi pilar pertahanan City—dengan 55 penampilan dari 61 laga musim lalu—dan ranking kedelapan di laporan Fifa tentang inklusi skuad terbanyak 2024/2025. Bagi Gvardiol, yang sudah angkat trofi Liga Premier di musim debutnya, cerita ini tambah warna pada perjuangan City di puncak klasemen. BERITA BASKET

Awal Karier yang Penuh Keraguan di Zagreb: Josko Gvardiol Hampir Ninggalin Sepak Bola Untuk Basket

Josko Gvardiol lahir di Zagreb pada 23 Januari 2002, di kota yang dikenal sebagai pusat sepak bola Kroasia berkat warisan Dinamo. Sejak kecil, ia bergabung dengan akademi klub raksasa itu, tapi masa remajanya tak selalu mulus. Pada usia 16 tahun, Gvardiol kesulitan dapat menit bermain di tim U-17 Dinamo, meski bakatnya sudah terlihat: tinggi badan 193 cm, kecepatan luar biasa, dan naluri bertahan yang tajam. “Saya datang ke latihan tapi tak lagi merasa senang; itu tanda bahaya,” kenangnya. Tekanan kompetisi di akademi Zagreb begitu tinggi—pemain muda harus bersaing dengan puluhan talenta lain untuk naik kelas. Gvardiol, yang tumbuh di lingkungan di mana sepak bola adalah segalanya, mulai ragu. Ia lihat teman-temannya asyik main basket di klub lokal, olahraga yang lebih santai dan penuh teman dekat. “Semua teman saya main basket, dan itu terlihat lebih menyenangkan saat itu,” tambahnya. Saat itu, Kroasia sedang bangkit pasca sukses Piala Dunia 2018, tapi bagi remaja seperti Gvardiol, kegagalan pribadi terasa seperti akhir dunia. Ia bahkan pertimbangkan pindah ke klub basket junior di Zagreb, di mana tinggi badannya bisa jadi aset besar untuk posisi power forward. Untungnya, kesabaran menang: musim berikutnya, ia dipromosikan ke tim senior Dinamo, debut di liga Kroasia pada 2019 dan bantu tim raih gelar liga berturut-turut.

Pilihan Sulit: Basket atau Sepak Bola?: Josko Gvardiol Hampir Ninggalin Sepak Bola Untuk Basket

Keraguan Gvardiol soal meninggalkan sepak bola untuk basket bukan sekadar iseng. Pada 2018, saat ia berusia 16, basket sedang populer di Zagreb berkat pengaruh liga Eropa dan tim nasional Kroasia yang kompetitif. Gvardiol, dengan fisik atletisnya, punya potensi: ia sering main basket rekreasi dengan teman, dan klub seperti KK Zagreb junior bisa jadi jalan pintas. “Saya cari cara supaya lebih bahagia; sepak bola terasa seperti beban saat itu,” ujarnya. Ini mirip cerita banyak atlet muda: survei Fifa 2023 tunjukkan 30 persen pemain junior pernah pikirkan olahraga lain karena tekanan mental. Bagi Gvardiol, basket tawarkan kebebasan—tak ada marking ketat seperti di sepak bola, tapi lebih banyak peluang lompat dan tembak. Namun, mimpi jadi pemain pro sepak bola tetap kuat; ayahnya, mantan pemain amatir, dorong ia bertahan. “Saya tahu ini impian saya, tapi tak yakin bisa sejauh ini,” katanya. Keputusan bertahan terbukti tepat: di Dinamo, ia main 44 laga, cetak tiga gol, dan raih double domestik—liga dan piala—sebelum pindah ke RB Leipzig pada 2020 seharga 16 juta poundsterling, rekor transfer remaja Kroasia saat itu. Tanpa ketabahan itu, kita mungkin lihat Gvardiol di lapangan basket EuroLeague, bukan Etihad Stadium.

Karier Gemilang di Leipzig dan City

Setelah tinggalkan Zagreb, Gvardiol tak pandang ke belakang. Di RB Leipzig, ia adaptasi cepat di Bundesliga, main 87 laga sebagai bek kiri atau tengah, bantu tim capai semifinal Liga Champions 2020/2021. Pelatih Julian Nagelsmann puji fleksibilitasnya: “Ia bisa main di mana saja di belakang, seperti senjata serbaguna.” Musim 2022/2023, Gvardiol cetak lima gol—termasuk brace kontra Bochum—dan jadi kapten timnas Kroasia muda. Transfer ke Manchester City pada 2023 jadi puncak: biaya 77 juta poundsterling buat ia jadi bek termahal kedua sepanjang sejarah, kalah tipis dari Harry Maguire. Di bawah Pep Guardiola, Gvardiol ubah posisi dari bek kiri jadi pusat pertahanan, bantu City raih gelar Liga Premier 2023/2024 dengan 19 clean sheet. Musim ini, ia sudah main 12 laga, termasuk gol krusial lawan Arsenal di September. “Saya tak pernah bayangkan sejauh ini; dari ragu-ragu di Zagreb hingga angkat trofi di Inggris,” katanya. Pengakuan hampir pindah ke basket tambah dimensi pada karakternya: ia jadi inspirasi bagi pemuda Kroasia, di mana tingkat dropout atlet mencapai 25 persen karena tekanan. Di timnas Kroasia, ia main 35 caps, termasuk Piala Dunia 2022 di mana Kroasia finis ketiga.

Kesimpulan

Cerita Josko Gvardiol hampir tinggalkan sepak bola untuk basket jadi pelajaran berharga di dunia olahraga yang kejam. Dari remaja ragu di Zagreb hingga bintang Manchester City yang angkat trofi Liga Premier, perjalanannya tunjukkan kekuatan ketabahan dan dukungan keluarga. Saat City berjuang pertahankan gelar musim 2025/2026—dengan Gvardiol sebagai benteng belakang—kisah ini ingatkan bahwa sukses tak selalu lurus. Bagi generasi muda, ia contoh: ragu boleh, tapi mimpi layak diperjuangkan. Di usia 23, Gvardiol masih punya banyak cerita; mungkin suatu hari ia cerita bagaimana basket tetap jadi hobi rahasia, tapi sepak bola selamanya jadi panggung utamanya.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

More From Author

hasil-pertandingan-bayern-munchen-vs-club-brugge

Hasil Pertandingan Bayern Munchen vs Club Brugge

hasil-akhir-pertandingan-inter-milan-vs-nashville

Hasil Akhir Pertandingan Inter Milan vs Nashville

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *