Timnas Portugal U-17 Berhasil Juarai Piala Dunia 2025! Malam penuh euforia di Khalifa International Stadium, Doha, Qatar, saat Timnas Portugal U-17 angkat trofi Piala Dunia U-17 FIFA 2025 untuk pertama kalinya. Kemenangan tipis 1-0 atas Austria di final Kamis, 27 November 2025, tutup babak dramatis turnamen 48 tim yang digelar tahunan untuk pertama kalinya. Gol Anisio Cabral di menit ke-32 jadi penentu, sementara Mateus Mide diraih penghargaan Golden Ball sebagai pemain terbaik. Juara Eropa U-17 musim panas lalu ini bukti Portugal lagi jadi pabrik talenta muda—dari Ronaldo di senior sampai generasi emas ini. Turnamen yang diadakan Qatar untuk lima edisi ke depan (2025-2029) tutup dengan podium Eropa penuh: Portugal juara, Austria runner-up, dan Jerman juara bertahan tersingkir di 32 besar. REVIEW KOMIK
Jalur Juara yang Mengesankan: Timnas Portugal U-17 Berhasil Juarai Piala Dunia 2025!
Portugal memasuki turnamen sebagai juara Euro U-17, dan tak kecewakan. Di grup A, mereka sapu bersih tiga kemenangan: 3-1 lawan Brasil, 2-0 atas Jepang, dan 4-2 kontra Nigeria. Babak 16 besar, mereka kalahkan Inggris 2-1 berkat brace Mide. Perempat final lawan Spanyol berakhir 3-2 dramatis, dengan Cabral cetak gol penentu di injury time. Semifinal jadi ujian terberat: Portugal kalahkan Brasil lagi lewat adu penalti 6-5 setelah seri 1-1, di mana kiper Romário Cunha selamatkan dua tendangan. Sepanjang turnamen, Portugal cetak 17 gol dan kebobolan 7—pertahanan solid ala pelatih Bino Macaes, yang bangun skuad dari akademi Porto dan Sporting Lisbon. Ini prestasi historis: Portugal tak pernah lolos final sebelumnya, terbaiknya perempat final 2019.
Final Dramatis Melawan Austria: Timnas Portugal U-17 Berhasil Juarai Piala Dunia 2025!
Final lawan Austria jadi duel Eropa murni, dengan kedua tim tak pernah juara U-17 World Cup. Portugal pakai formasi 4-2-3-1: Cunha di gawang, duet bek Chelmik-Furtado, lini tengah Quintas-Lima, dan trio serang Duarte Cunha-Mide-Manuel di belakang Cabral. Gol pembuka lahir dari serangan kilat: cutback Duarte Cunha ke Cabral, yang tap-in dingin di depan gawang. Austria, juara Euro U-19 runner-up, balas tekanan babak kedua—mereka punya 15 tembakan vs 14 Portugal—tapi Cunha selamatkan dua peluang jarak dekat. Pelatih Austria, Werner Konrads, puji timnya tapi akui “Portugal lebih tajam di momen kritis”. Ini kemenangan pertama Portugal di final U-17, tutup turnamen di mana Eropa dominan: tiga podium, delapan lolos 16 besar.
Pemain Bintang dan Warisan Masa Depan
Anisio Cabral jadi bintang: tujuh gol turnamen, runner-up Golden Boot di belakang Luca Moser Austria (8 gol). Mateus Mide, nomor 10 dengan empat gol dua assist, raih Golden Ball atas visi dan kreativitasnya. Kiper Cunha, 16 tahun, selamatkan tiga penalti di semifinal. Pelatih Macaes, mantan asisten di Porto, bangun skuad dengan 70% pemain dari akademi lokal—bukti sistem Portugal yang hasilkan talenta seperti Pepe dan Bernardo Silva dulu. Arsène Wenger, kepala pengembangan FIFA, puji turnamen sebagai “festival sepak bola” yang angkat talenta global. Portugal kini punya delapan juara usia muda internasional sejak 2010, tandai dominasi Eropa di level junior.
Kesimpulan
Kemenangan Portugal U-17 atas Austria adalah momen kebanggaan nasional, bukti sepak bola Portugal lagi di puncak siklus talenta. Dari grup mudah ke final dramatis, skuad muda ini tunjukkan mental juara yang bikin Cristiano Ronaldo bangga. Turnamen Qatar 2025, dengan format baru 48 tim, beri panggung lebar buat generasi depan—dan Portugal ambilnya habis-habisan. Ini bukan akhir, tapi awal: Cabral, Mide, dan kawan siap naik level ke U-19 atau senior. Buat fans Portugal, trofi ini janji masa depan cerah—dan buat FIFA, format tahunan ini sukses besar. Selamat, juara baru dunia!
