Tanggapan Fans Liverpool Usai Peforma Buruk Saleh. Kekalahan 1-2 Liverpool dari Chelsea di Stamford Bridge, Sabtu malam WIB 4 Oktober 2025, tak hanya picu kekecewaan tim, tapi juga gelombang tanggapan fans yang campur aduk soal performa buruk Mohamed Salah. Winger Mesir berusia 33 tahun itu main penuh 90 menit, tapi rating 4/10-nya jadi sorotan: nol tembakan tepat sasaran dari empat usaha, gagal menang duel, dan peluang hantam tiang di menit ke-72 yang nyaris ubah nasib. Arne Slot, pelatih The Reds, akui tim lemah di akhir, tapi fans langsung ramai di media sosial—dari kritik pedas hingga dukungan setia. Kekalahan ketiga beruntun ini bawa Liverpool turun ke peringkat kedua klasemen dengan 16 poin, tertinggal satu poin dari Arsenal. Di tengah jadwal padat Liga Champions lawan Real Madrid Rabu nanti, tanggapan fans ini jadi cermin emosi Anfield: frustrasi atas start lambat, tapi keyakinan pada kapten mereka. Ini bukan akhir, tapi momen refleksi bagi skuad yang haus gelar. BERITA BASKET
Frustrasi Fans atas Performa yang Menyimpang: Tanggapan Fans Liverpool Usai Peforma Buruk Saleh
Fans Liverpool tak bisa sembunyikan kekecewaan atas hari buruk Salah. Di X (dulu Twitter), hashtag #SalahStruggle trending dengan ribuan posting dalam sejam pasca-laga, penuh meme Salah “hantu” yang melambungkan bola ke tiang. Satu fans tulis, “Mo, apa yang terjadi? Empat tembakan, nol on target—ini bukan Liverpool yang kami kenal.” Banyak yang soroti kontras tajam: Salah koleksi 10 gol di lima laga awal musim, tapi malam itu ia sentuh bola cuma 28 kali di babak pertama, passing akurat 75 persen, dan dribel gagal tiga kali. Ini ingatkan era 2022 saat ia kesulitan lawan Everton, tapi kali ini lebih parah karena lawan Chelsea yang sedang bangkit di bawah Enzo Maresca.
Frustrasi ini bukan cuma soal statistik; ia sentuh emosi. Salah, kapten dan pencetak 200 gol untuk klub, jadi simbol harapan—tapi performa di pinggir aksi bikin fans rasakan kekalahan lebih dalam. Forum seperti This Is Anfield penuh thread: “Salah butuh istirahat, atau ini tanda usia?” Beberapa soroti Reece James yang jadi bayangan sepanjang laga, blok dua tembakan dan intersepsi tiga umpan. Tapi mayoritas fans paham faktor eksternal seperti kelelahan pasca-internasional Mesir lawan Senegal—ia main penuh tiga hari sebelumnya. Meski begitu, kekecewaan nyata: survei cepat di Reddit r/LiverpoolFC tunjukkan 62 persen fans bilang “performa Salah bikin kami kalah,” terutama karena peluang hantam tiang yang hilang 0,8 expected goals. Ini campuran cinta dan khawatir, khas fans Anfield yang tak pernah setengah hati.
Dukungan Setia: “Mo Masih Raja Kami”: Tanggapan Fans Liverpool Usai Peforma Buruk Saleh
Di balik kritik, dukungan fans untuk Salah tetap kuat, seperti tradisi Anfield yang tak tinggalkan pahlawan. Chant “Allez Allez Allez” bergema di bar pub Liverpool meski kalah, dan posting seperti “One bad game doesn’t define Mo—ingat golnya lawan United?” viral dengan 20 ribu like. Salah, yang kontraknya habis 2026, masih top scorer Premier League dengan 8 gol musim ini—fans ingatkan itu saat kritik memuncak. Satu video montage gol-gol ikoniknya lawan Chelsea (termasuk hat-trick 2019) dapat 100 ribu views di TikTok, dengan caption “Ini cuma blip, Mo bangkit lagi.”
Dukungan ini lahir dari loyalitas panjang: Salah selamatkan Liverpool dari krisis 2017, bantu raih Liga Champions 2019 dan Premier League 2020. Fans paham usia 33 bawa tantangan—kecepatan drop, pemulihan lambat—tapi lihat potensi comeback seperti musim lalu saat ia cetak 30 gol meski cedera. Arne Slot dapat pujian karena biarkan Salah main penuh, dianggap tanda kepercayaan. Di podcast The Red Agenda, host bilang, “Fans frustrasi, tapi 80 persen dukung perpanjangan kontrak Mo.” Ini tunjukkan keseimbangan: kritik konstruktif dorong perbaikan, tapi cinta tak pudar. Bahkan tawaran Saudi Pro League yang menggantung tak goyahkan—fans bilang, “Stay, Mo, kami butuhmu.”
Kritik pada Slot dan Harapan Perbaikan Tim
Tanggapan fans tak cuma pada Salah; banyak yang arahkan panah ke Arne Slot atas taktik yang kurang variatif. “Kenapa gak rotasi Mo lebih awal? Ia capek jelas,” tulis satu fans di Facebook grup LFC Official, dapat 5 ribu komentar setuju. Slot ganti tiga pemain babak kedua—masukkan Gakpo, Núñez, Mac Allister—dan hasilnya gol penyeimbang, tapi akhir laga lemah: kebobolan Estêvão di menit 95 dari kesalahan van Dijk. Fans soroti absen Trent Alexander-Arnold karena cedera, bikin umpan panjang ke Salah minim—hanya 12 persen passing tim.
Ini picu diskusi lebih luas: apakah Slot siap gantikan Klopp? Kekalahan ketiga beruntun (setelah Napoli dan City) bikin 45 persen fans di poll BBC bilang “butuh perubahan taktik.” Tapi harapan tetap ada—Gakpo cetak gol header krusial, rating 8,2/10, jadi sinyal lini depan punya kedalaman. Fans harap istirahat di Carabao Cup beri Salah recovery, dan laga Liga Champions lawan Madrid jadi penebusan. Posting seperti “Kalah malam ini, tapi musim panjang—fokus bangkit!” dominasi, tunjukkan mentalitas “You’ll Never Walk Alone.” Kritik ini dorong klub perbaiki rotasi, terutama dengan jadwal padat, tapi fans yakin Salah dan Slot bisa selaraskan lagi.
Kesimpulan
Tanggapan fans Liverpool usai performa buruk Salah campur frustrasi atas hari menyimpang, dukungan setia pada kapten ikonik, dan kritik konstruktif pada Slot untuk perbaikan tim. Kekalahan 1-2 dari Chelsea picu gelombang emosi di media sosial dan forum, tapi esensinya tetap: cinta tak tergoyahkan meski ada kekecewaan. Di usia 33, Salah masih raja Anfield bagi mayoritas, dan fans lihat ini blip sementara—bukan akhir era. Dengan 16 poin dan jadwal Madrid menanti, tekanan naik, tapi mentalitas The Reds kuat: kritik dorong maju, dukungan bangun semangat. Musim 2025/26 masih panjang; fans sudah siap chant “Mo Salah” lagi di laga berikutnya, yakin pahlawan mereka bangkit. Anfield tak pernah menyerah, dan malam ini bukti itu.