Siapakah Pelatih yang Cocok Untuk Menggantikan Amorim. Manchester United lagi di ujung tanduk dengan Ruben Amorim sebagai pelatih. Meski baru setahun menjabat sejak November 2024, tekanan membayangi: United tertahan di peringkat 14 Premier League per Oktober 2025, hanya sembilan kemenangan dari 33 laga liga, meski kemenangan 2-0 atas Sunderland pekan lalu bawa sedikit angin segar. Sir Jim Ratcliffe, co-owner INEOS, masih dukung penuh, tapi suara fans dan legenda seperti Gary Neville mulai kencang minta perubahan, terutama setelah kekalahan memalukan 3-1 dari Brentford. Jika Amorim tak bisa balikkan keadaan—terutama jelang laga krusial lawan Liverpool di Anfield Desember nanti—pintu keluar mungkin terbuka. Siapa yang bisa gantikan pelatih Portugal berusia 40 tahun ini? Nama-nama besar seperti Thomas Tuchel, Graham Potter, dan bahkan Zinedine Zidane muncul di bursa, masing-masing bawa visi buat kembalikan United ke puncak. Pertanyaannya: siapa yang paling cocok angkat United dari krisis? BERITA BASKET
Latar Belakang Krisis dan Kebutuhan United: Siapakah Pelatih yang Cocok Untuk Menggantikan Amorim
Amorim, yang bawa Sporting Lisbon dua gelar liga, kesulitan adaptasi di United. Sistem 3-4-3-nya klik di kandang—tiga kemenangan beruntun di Old Trafford—tapi rapuh tandang, kebobolan 12 gol di tujuh laga EPL. United butuh pelatih yang bisa satukan skuad bintang—Bruno Fernandes, Benjamin Sesko, Amad Diallo—dan atasi cedera kronis seperti Luke Shaw dan Lisandro Martinez. Finansial juga krisis: rugi £33 juta musim panas, meski potong dari £113 juta tahun sebelumnya. Ratcliffe bilang di The Times: “Kami butuh pelatih berpengalaman, bukan cuma nama besar.”
Pelatih ideal harus punya rekam jejak trofi, adaptasi cepat di Premier League, dan kemampuan bangun ulang kultur klub. United tak mau ulang drama Erik ten Hag—finis 15 musim lalu—jadi kandidat harus kuat taktik dan leadership. Tiga nama muncul: Thomas Tuchel, Graham Potter, dan Zinedine Zidane. Masing-masing punya plus-minus, tapi semua pernah hadapi tekanan klub besar. Ini bukan soal ganti pelatih cepat, tapi pilih sosok yang bawa stabilitas jangka panjang.
Thomas Tuchel: Ahli Krisis dengan Rekam Jejak Trofi: Siapakah Pelatih yang Cocok Untuk Menggantikan Amorim
Thomas Tuchel jadi kandidat terdepan. Eks pelatih Chelsea, yang menang Liga Champions 2021, tersedia sejak keluar dari Bayern Munich Mei 2025 setelah finis ketiga Bundesliga. Tuchel punya pengalaman Premier League: bawa Chelsea juara UCL, Piala Super UEFA, dan Piala Dunia Antarklub dalam 18 bulan. Gaya 4-2-3-1-nya fleksibel, cocok buat Fernandes sebagai playmaker dan Sesko sebagai target man. Ia juga jago manfaatkan bek sayap—cocok buat Diogo Dalot dan Harry Amass.
Kelebihan: Tuchel ahli krisis, ubah Chelsea dari posisi sembilan ke juara Eropa. Ia juga disiplin: tekel rata-rata timnya 12 per laga, sesuai kebutuhan United yang lelet transisi (kebobolan 1.7 gol per game). Minus: temperamen panas, pernah cekcok dengan Bayern soal transfer. United butuh harmoni, dan Tuchel bisa bikin ruang ganti gaduh. Meski begitu, ia bilang di Sky Sports September: “Saya suka tekanan klub besar; United proyek menarik.” Cocok? Kalau Ratcliffe mau cepat trofi, Tuchel jawaban.
Graham Potter: Pendiam tapi Visioner Jangka Panjang
Graham Potter, yang nganggur sejak dipecat Chelsea April 2023, jadi opsi lain. Eks Brighton ini bikin Seagulls main atraktif: penguasaan bola 58%, 10 besar EPL 2022. Gaya 4-3-3 fluid-nya mirip Klopp, cocok buat talenta muda United seperti Amass dan Mainoo. Ia juga sukses kembangkan pemain: bikin Moises Caicedo dan Alexis Mac Allister meledak, bisa ulang buat Diallo dan Mount. Di Chelsea, ia cuma menang 12 dari 31 laga, tapi kini lebih matang setelah refleksi dua tahun.
Kelebihan: Potter pendiam, bisa satukan ruang ganti United yang penuh ego. Ia juga hemat: Brighton sukses tanpa belanja gila. Minus: tak punya trofi besar, dan fans United mungkin skeptis soal “proyek panjang.” Tapi di wawancara BBC Juli, ia bilang: “Saya belajar dari Chelsea; siap tangani klub sebesar United.” Cocok? Kalau Ratcliffe mau investasi tiga tahun tanpa drama, Potter pilihan aman.
Zinedine Zidane: Karisma Besar, tapi Minim Pengalaman Inggris
Zinedine Zidane, legenda Real Madrid, jadi wildcard. Ia menang tiga Liga Champions beruntun (2016-2018) dan dua La Liga, bukti karisma dan taktik kelas dunia. Gaya 4-3-3-nya fokus serangan balik, cocok buat Sesko dan Rashford. Zidane juga jago kelola bintang—CR7 dan Benzema sukses di bawahnya—bisa atasi ego Fernandes. Tapi sejak tinggalkan Madrid 2021, ia cuma latih klub Prancis kecil dan timnas Aljazair, kalah 2-1 di kualifikasi AFCON Oktober.
Kelebihan: Zidane punya aura pemenang, bisa angkat moral fans. Minus: nol pengalaman Premier League, dan bahasa Inggris terbatas bikin adaptasi sulit. Ia bilang di L’Equipe: “Saya pilih proyek yang punya jiwa.” United cocok, tapi risiko besar kalau gagal cepat. Cocok? Kalau Ratcliffe mau taruhan besar, Zidane bawa magis—tapi butuh waktu.
Kesimpulan
Memilih pengganti Ruben Amorim bukan cuma soal nama, tapi visi buat Manchester United. Tuchel tawarkan trofi cepat dengan pengalaman EPL, Potter bawa stabilitas jangka panjang, dan Zidane hadirkan karisma tapi risiko tinggi. United butuh pelatih yang satukan skuad, atasi krisis belakang, dan kembalikan jiwa juara. Tuchel mungkin paling siap, tapi Potter cocok kalau fans sabar. Zidane? Taruhan berani. Di tengah tekanan Anfield nanti, siapa pun yang datang harus siap tempur—bawa United ke top four, bukan lagi jadi penutup berita.