Rafael Leao Berhasil Panaskan Pertandingan Derby Milan. Derby della Madonnina edisi pertama musim 2025/2026 berakhir panas pada 22 November 2025 malam. AC Milan menang tipis 2-1 atas Inter Milan berkat gol injury time Rafael Leao, tapi yang paling dibicarakan bukan skornya – melainkan aksi Leao yang berhasil panaskan suasana hingga detik akhir. Dari selebrasi provokatif sampai duel fisik dengan bek Inter, winger Portugal itu jadi aktor utama drama San Siro yang ditonton 75 ribu penonton. INFO CASINO
Aksi Leao yang Bikin San Siro Mengamuk: Rafael Leao Berhasil Panaskan Pertandingan Derby Milan
Leao cetak gol pembuka di menit 28 lewat solo run khasnya: melewati tiga pemain Inter sebelum lepaskan tendangan keras kaki kiri. Tapi gol keduanya di menit 90+5 yang bikin stadion meledak. Setelah rebut bola di tengah lapangan, ia lari kencang, lewati Francesco Acerbi, lalu chip bola melewati kiper Inter yang maju. Langsung setelah bola masuk, Leao lari ke arah Curva Sud sambil taruh tangan di telinga – provokasi klasik yang langsung picu reaksi keras dari fans Inter dan bangku cadangan lawan.
Bek Inter sempat dorong Leao saat selebrasi, hampir picu keributan massal. Wasit harus keluarkan dua kartu kuning tambahan karena tensi naik drastis.
Duel Panas dengan Pemain Inter: Rafael Leao Berhasil Panaskan Pertandingan Derby Milan
Sepanjang laga, Leao seperti punya urusan pribadi dengan lini belakang Inter. Ia sering jatuh bangun setelah duel dengan Alessandro Bastoni dan Yann Bisseck, tapi selalu bangkit dengan senyum sinis. Di babak kedua, satu momen Leao jatuhkan Bastoni dengan skill nutmeg langsung jadi viral – San Siro bergemuruh, sementara bangku Inter protes keras ke wasit.
Leao juga sempat terlibat adu mulut dengan Hakan Calhanoglu, mantan pemain Milan yang kini jadi kapten Inter. Setelah satu tekel keras, keduanya saling tatap dan dorong dada, untung rekan tim cepat pisahkan. Leao akui setelah laga, “Saya suka derby seperti ini, panas dan penuh emosi.”
Dampak Kemenangan bagi AC Milan
Gol Leao di injury time bukan cuma beri tiga poin penting, tapi langsung angkat moral Milan yang sempat goyah awal musim. Kemenangan ini bawa mereka naik ke posisi tiga klasemen, selisih tiga poin dari Inter di puncak. Leao sendiri kini jadi top scorer sementara Milan dengan 9 gol plus 6 assist – angka gila untuk winger.
Pelatih Paulo Fonseca puji Leao sebagai “pembeda sejati” dan bilang performa seperti ini yang bikin Milan kembali ditakuti. Sementara di kubu Inter, Cristian Chivu kecewa berat karena timnya dominan tapi kalah di momen krusial.
Kesimpulan
Rafael Leao berhasil panaskan Derby Milan dengan cara terbaik: dua gol, provokasi cerdas, dan mental juara di bawah tekanan. Malam itu San Siro bukan cuma saksikan pertandingan, tapi pertunjukan satu orang yang bikin 75 ribu penonton tak bisa duduk tenang. Di usia 26 tahun, Leao bukti dirinya bukan lagi talenta muda – tapi monster derby yang siap bawa Milan ke level tertinggi lagi. Inter mungkin pulang dengan tangan hampa, tapi Leao pastikan mereka ingat nama Portugal itu untuk waktu lama. Derby Milan tetap panas, dan Leao jadi api utamanya.
