Pep Guardiola Mendukung Timnas Inggris Angkat Trofi Piala Dunia. Pep Guardiola, pelatih berprestasi asal Spanyol yang telah lama tinggal di Inggris, kembali curi perhatian dengan dukungan terbuka untuk Timnas Inggris di Piala Dunia 2026. Pernyataannya muncul tepat saat undian grup digelar di Washington D.C. pada 5 Desember 2025, di mana The Three Lions tergabung di Grup L bersama Kroasia, Panama, dan Ghana. Guardiola, yang kini memimpin Manchester City di Premier League, bilang ia ingin lihat Inggris angkat trofi—pertama sejak 1966—di bawah asuhan Thomas Tuchel. “Saya ingin Inggris jadi bagian dari itu,” katanya santai di konferensi pers, tambah bahwa negara ini sudah jadi rumah baginya setelah hampir satu dekade. Dukungan ini datang pasca-kualifikasi sempurna Inggris: delapan kemenangan tanpa kebobolan, rekor langka di UEFA. Dengan turnamen 48 tim di AS, Meksiko, dan Kanada mulai Juni 2026, pernyataan Guardiola tambah api persiapan skuad yang haus penebusan usai final Euro 2024. BERITA TERKINI
Pernyataan Guardiola dan Alasan Dukungannya: Pep Guardiola Mendukung Timnas Inggris Angkat Trofi Piala Dunia
Guardiola tak pelit kata saat ditanya favorit juara Piala Dunia 2026. “Yang sama seperti biasa—semua tahu empat atau lima kandidat itu,” ujarnya, tapi langsung tambah: “Saya ingin Inggris ada di sana.” Ia sebut The Three Lions siap ambil “langkah terakhir” setelah hampir-hampir juara di Euro 2020 dan 2024. Alasan pribadi: Guardiola sudah jadi bagian Inggris sejak 2016, latih klub besar dan paham tekanan suporter. “Saya tak mau kelihatan terlalu baik, tapi saya sudah di sini bertahun-tahun, saya bagian dari negara ini,” tambahnya dengan senyum khas. Ia juga khusus puji Tuchel, pelatih Jerman yang ambil alih 2025: “Saya ingin Tuchel lakukan itu.” Pernyataan ini muncul di hari undian, saat Inggris sebagai seed utama hindari bentrok dini dengan Argentina, Prancis, atau Spanyol. Opta beri peluang 11,8 persen untuk Inggris juara—peringkat ketiga setelah Prancis dan Spanyol—buat dukungan Guardiola terasa tepat waktu.
Performa Timnas Inggris di Bawah Tuchel: Pep Guardiola Mendukung Timnas Inggris Angkat Trofi Piala Dunia
Sejak Tuchel gantikan Gareth Southgate akhir 2024, Inggris tampil tak tergoyahkan. Kualifikasi UEFA Grup B sempurna: 24 poin dari delapan laga, cetak 26 gol, kebobolan nol—hanya Yugoslavia 1954 yang serupa. Tren tak kalah 13 bulan di laga kompetitif, termasuk kemenangan 3-1 atas Skotlandia. Tuchel bangun skuad seimbang: formasi 4-3-3 dengan Jude Bellingham dan Declan Rice kuasai tengah, Harry Kane finis 10 gol kualifikasi. Bukayo Saka tambah kecepatan sayap, sementara Marc Guehi solid di belakang. Nations League 2025 capai semifinal, meski kalah dari Portugal. Tuchel akui tantangan cuaca panas turnamen—bisa 40 derajat Celsius—dan rencanakan cadangan tunggu di ruang ganti, ide mirip Dortmund di Club World Cup 2025. Guardiola dukung ide ini: “Tuchel bisa ambil keuntungan apa pun.” Grup L relatif ramah: Kroasia ancaman via Luka Modric, Ghana punya Mohammed Kudus, Panama debutan fisik. Tuchel target top grup untuk jalur ke perempat final lawan Brasil potensial.
Grup L dan Tantangan Potensial
Undian Grup L beri Inggris start mulus tapi tak mudah. Laga pembuka 17 Juni 2026 di Dallas atau Toronto lawan Kroasia—rival semifinal 2018 yang kalahkan 2-1, tapi Inggris balas di Euro 2020. Panama dari CONCACAF, yang hajar AS di Gold Cup 2023, andalkan fisik Anibal Godoy. Ghana wakil Afrika dengan Thomas Partey dan Kudus, ingatkan kekalahan 3-0 di 2010. Tuchel bilang: “Semua lawan hormat, tak ada yang enteng.” Guardiola sebut Kroasia “tim standout,” tapi yakin Inggris unggul pengalaman. Tantangan lain: adaptasi jet lag dan panas, plus rotasi pasca-Nations League. Jika lolos top empat, jalur UEFA pisah dari raksasa dini—bisa semifinal lawan Argentina. Dukungan Guardiola tambah motivasi, terutama untuk pemain City seperti Phil Foden dan John Stones yang ia kenal dekat.
Kesimpulan
Dukungan Pep Guardiola untuk Timnas Inggris angkat trofi Piala Dunia 2026 jadi cerita manis di tengah hiruk-pikuk undian, di mana The Three Lions punya skuad matang dan grup tak mematikan. Dengan rekor kualifikasi sempurna Tuchel dan semangat “langkah terakhir,” Inggris siap penebusan—Guardiola, sebagai “warga Inggris” adopsi, beri dorongan emosional. Turnamen 48 tim ini penuh kejutan, tapi peluang 11,8 persen Opta tunjukkan potensi. Dari Wembley ke stadion AS, mimpinya 1966 bisa terulang—asalkan skuad lapar dan pintar. Guardiola tak salah: waktunya Inggris buktikan, dan dunia tunggu pesta itu.