paulo-dybala-sedang-berada-di-ujung-jalan-as-roma

Paulo Dybala Sedang Berada di Ujung Jalan AS Roma

Paulo Dybala Sedang Berada di Ujung Jalan AS Roma. Paulo Dybala sedang berada di persimpangan sulit bersama AS Roma. Pada akhir Oktober 2025, direktur olahraga Frederic Massara mengonfirmasi bahwa klub belum membuka pembicaraan perpanjangan kontrak untuk sang playmaker Argentina berusia 31 tahun. Kontrak Dybala otomatis ter延 hingga Juni 2026 berkat klausul performa musim lalu, tapi tanpa kesepakatan baru, ia bebas pergi gratis musim panas depan. Ini datang di saat Roma sedang on fire—level poin dengan Napoli di puncak Serie A setelah kemenangan 2-1 atas Parma, di mana Dybala beri assist krusial. Namun, cedera berulang dan gaji tinggi €8 juta per tahun bikin situasi tegang. La Joya ingin bertahan, tapi Roma ragu. Apakah ini akhir cerita indahnya di Olimpico, atau babak baru? BERITA TERKINI

Ketidakpastian Kontrak yang Semakin Mendesak: Paulo Dybala Sedang Berada di Ujung Jalan AS Roma

Kontrak Dybala jadi bom waktu bagi Roma. Sejak gabung gratis 2022, ia main 100 laga lebih, cetak 34 gol, dan jadi ikon di bawah Mourinho lalu De Rossi. Klausul otomatis aktif Januari lalu karena ia penuhi syarat main, tapi itu cuma tambah satu tahun. Massara bilang klub prioritaskan stabilitas finansial pasca era Friedkin yang ketat. Gaji Dybala termahal kedua setelah Pellegrini, dan Roma ingin turunkan jadi €5-6 juta plus bonus. Dybala siap kompromi—ia katakan ingin “kontrak seumur hidup” hingga 2029 atau 2030, meski potong gaji signifikan.

Tapi waktu mepet. Mulai Januari 2026, agen Dybala boleh negosiasi dengan klub luar negeri. Roma rencanakan rapat akhir November, tapi tanpa kemajuan, ia bisa cabut. Ini mirip kasus Smalling atau Matic: talenta besar tapi beban gaji terlalu berat. Suporter curiga: Dybala sudah tolak tawaran Saudi €75 juta tiga tahun lalu demi Roma, tapi kini klub tampak dingin. Jika tak perpanjang, Roma rugi aset kunci di lini serang, apalagi dengan Dovbyk dan Soulé yang butuh kreator seperti ia.

Cedera Berulang yang Ganggu Konsistensi: Paulo Dybala Sedang Berada di Ujung Jalan AS Roma

Cedera jadi musuh terbesar Dybala di Roma. Musim ini, ia absen tiga bulan gara-gara lutut Februari lawan Porto di Liga Europa, lalu hamstring Maret yang butuh operasi. Total, ia lewatkan 20 laga sejak 2024. Baru pulih akhir Oktober, langsung on fire: dua gol satu assist dalam tiga laga, termasuk assist cantik untuk Hermoso lawan Parma yang bikin Roma naik ke posisi dua. Ia capai 300 kontribusi gol karir—201 gol, 99 assist dari 587 laga klub dan timnas.

Pelatih Gasperini puji: “Dybala beri kualitas beda, visi dan tenang di bawah tekanan.” Tapi riwayat cedera bikin Roma was-was. Di usia 31, ia tak lagi main 90 menit penuh—rata-rata 65 menit per laga. Ini alasan utama keraguan perpanjangan: klub takut investasi jangka panjang pada pemain rapuh. Dybala sadar: ia fokus rehab intensif, tambah yoga dan terapi preventif. Performa terbaru beri argumen kuat bertahan, tapi satu cedera lagi bisa tutup pintu.

Minat Klub Lain dan Keinginan Kuat Dybala Bertahan

Rumor transfer sudah ramai. Flamengo siapkan tawaran 2+1 tahun dengan gaji tinggi, River Plate—klub masa kecilnya—juga minat bawa pulang La Joya. Galatasaray dan klub Saudi seperti Al Qadsiah pernah dekati, tawarkan €20 juta release clause luar negeri. Tapi Dybala tegas: “Roma rumah saya, saya tolak uang besar demi sini.” Ia posting foto keluarga di Olimpico, bilang ingin pensiun di Roma seperti Totti.

Ini beri leverage di negosiasi. Agennya sudah hubungi Massara, usul kontrak panjang dengan klausul cedera. Roma butuh ia: tanpa Dybala, serangan mandul—lihat musim lalu saat absen, Roma cuma cetak 1,2 gol per laga. Gasperini rencanakan ia sebagai trequartista utama, tandem Dovbyk. Jika perpanjang, Roma aman di Eropa; jika tidak, Flamengo atau River jadi opsi realistis. Suporter protes keras di media sosial: “Dybala ikon, jangan ulangi kesalahan lepas Zaniolo.”

Kesimpulan

Paulo Dybala memang di ujung jalan di AS Roma, tapi pintu masih terbuka lebar. Ketidakpastian kontrak, cedera berulang, dan minat klub lain bikin situasi tegang, tapi performa gemilang terbaru dan keinginannya bertahan jadi kunci. Roma, yang kini saingi scudetto, tak boleh kehilangan La Joya—ia bukan sekadar pemain, tapi simbol harapan. Negosiasi November ini tentukan nasib: perpanjangan dengan gaji wajar bisa bikin ia pensiun sebagai legenda, atau kepergian gratis picu kekecewaan. Bagi Dybala, Roma bukan klub biasa; ini cinta. Di akhir 2025, harapannya tetap berseragam kuning-merah musim depan—karena tanpa ia, Olimpico terasa sepi.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

More From Author

hasil-akhir-pertandingan-inter-vs-fiorentina

Hasil Akhir Pertandingan Inter vs Fiorentina

siapakah-eks-tangan-kanan-maurizio-sarri

Siapakah Eks Tangan Kanan Maurizio Sarri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *